Feeds:
Posts
Comments

Archive for June 8th, 2009

bolkow

Medium24 News – Helikopter Bolkow-105/HS-7112/Riky Route milik TNI AD sekitar pukul 14.05 WIB jatuh di kawasan perbukitan Rawa Beber, Desa Situhiang, Kacamatan Pagelaran, Cianjur Selatan, Jawa Barat. Helikopter tersebut berisikan 5 orang yang dua di antaranya dikabarkan meninggal dunia, sementara 3 lainnya luka-luka.

Kepala Penerangan Kopassus Mayor Agus Sugianto mengatakan, dua korban tewas adalah Komandan Pusat Pendidikan Kopassus Kolonel Inf Ricky Samuel dan Kasi Operasi Pendidikan Kopassus Kapten Inf Agung Gunarto.

“Dua orang dipastikan tewas,” kata AgusSenin (8/6/2009).

Satu anggota Kopassus lainnya, Lettu Agus Sudarso, mengalami luka parah hingga saat ini. Sementara pilot Lettu Hadi Isnarto dan copilot Lettu Yuli Sasongko juga mengalami luka serius. Keduanya adalah penerbang dari Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad). Tiga korban luka saat ini dirawat di instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, Jawa Barat. Handi dan Yuli saat ini dalam kondisi kritis. Rumah Sakit Cianjur yang terletak sekitar 100 kilometer dari lokasi kejadian kini dijaga ketat sekitar ratusan anggota TNI dari Kopassus.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya heli TNI AD di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat. Namun seorang saksi mata mengatakan, heli tersebut sempat terlihat terbang rendah sebelum akhirnya jatuh. “Heli itu terbang rendah kemudian tidak terlihat karena kabut tebal. Tapi beberapa saat setelah itu, terdengar ledakan,” kata Abas, warga setempat, Senin (8/6/2009). Menurut Abas, lokasi jatuhnya heli tersebut berupa daerah pegunungan. Jaraknya sekitar 15 km dari tempat tinggalnya. Meski demikian, kata Abas, suara ledakan yang di dengarnya cukup jelas. “Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Warga kemudian bersama petugas mendatangi lokasi kejadian,” imbuh Abas. Ditambahkan Abas, kondisi jalan menuju tempat jatuhnya pesawat cukup sulit dilalui. Hal ini sedikit menghambat upaya pemberian bantuan kepada para korban.

Terkait dengan musibah tersebut, tim pemenangan Mega-Prabowo sigap menanggapi musibah jatuhnya helikopter Koppasus TNI AD di Cianjur. Mereka menjanjikan bila jagoannya memenangi ajang Pilpres 2009, anggaran pertahanan akan dinaikkan hingga 3 kali lipat.

“Kalau Ibu Mega terpilih, masalah itu yang akan menjadi prioritas. Kalau kita mau jadi bangsa mandiri dan kuat, anggaran pertahanan harusnya di atas double digit, bahkan dilipatgandakan 2-3 kali kita masih mampu,” ujar Pramano Anung, Senin (7/6/2009).

Menurut dia, musibah beruntun jatuhnya kendaraan milik TNI menunjukkan minimnya anggaran pertahanan menjadi persoalan mendasar. Saat ini, dalam APBN, alokasi anggaran hanya 4 persen. Padahal di era Soekarno mencapai 29 persen.

Sementara itu Capres Jusuf Kalla (JK) menjamin akan melakukan peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI bila terpilih menjadi presiden.

“Harus itu, saya jamin itu,” kata JK usai diskusi Hari Kebangkitan Nasional, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (20/5/2009).Menurut dia, bagaimanapun harus dicari cara, untuk melakukan peremajaan.

“Saya sudah tawarkan dulu cara yang tidak biasa untuk memperoleh alutsista yang baik, dan belum terealisir,” jelasnya.

JK menceritakan ia sudah melakukan upaya terobosan untuk memperbaiki alutsista TNI. Buktinya ia meminta agar Indonesia memproduksi Panser di Bandung terkait TNI AD yang mengalami kekurangan kendaraan tempur tersebut. Proyek produksi Panser ini pun sukses.

“Anda tahu semua jalan dengan murah dan baik. Kita perbaikilah harus cepat. Dan Insya Allah ini bukan kampanye, ini keharusan siapapun presidennya untuk memperbaiki alutsista, saya tidak main-main,” urainya.

Bagaimana dengan angggarannya? “Tujuan kita pertahankan negara, soal anggaran urusan kemudian, kita aturlah,” tutupnya.

(drevolution)

Sumber : detik.com, tempointeraktif.com

Foto : //img227.imageshack.us/i/img4049rr0.jpg/

Read Full Post »